ANALISIS
TETES GANTUNG, PEWARNAAN GRAM DAN ANALISA SEL SUATU BENDA MENGGUNAKAN MIKROSKOP
Mini
Lastrin (2015002010)
Agrin
Ferdian Pradana, Dian Sasvira dan Gita angelia
Sekolah
Tinggi Analis Kimi (STAK Cilegon)
ABSTRACT
A microscope is a tool used to see
and object that can not be seen with the visible because of the objective and
ocular lens that can enlarge the shadow of the object 40,100 to 1000
magnification times, the microscope utilization is used to see the bacteria as
used that is with the hanging drop technique to see the movement of bacteria by
way of bacteria samples dripped on the sphere counting space then covered with
glass cover then observed with a microscope with an objective lens
magnification 100 times. Gram stain is to know the type of
gram-negative by way of culture smeared on sterile base glass and then dripped
violet crystal (silenced 3 minutes), lugol solution (silenced 1 minute), the
dye from the preparation washed with 95% alcohol and air then added safaris /
fuchsin dye (sterilized 3 minutes) which is then washed, dried, fixed and
spilled oil immersion then reviewed with a microscope at an objective lens
magnification 100 times will be seen gram positive bacteria (purple color) or
gram negative (pink). So the microscope is very important to help human see the
movement of bacteria and types of gram-negative and gram-positive bacteria.
Keywords: Microscope, hanging drops and gram
staining
PENDAHULUAN
Mikroskop adalah salah satu alat
optic yang digunakan untuk melihat benda-benda berukuran mikro yang mampu
menghasilkan perbesaran hingga ratusan kali, sebuah mikroskop terdiri atas dua
lensa cembung, yaitu lensa ojektif dan lensa okuler. Lensa objektif adalah
lensa yang ditempatkan dekat ke objek pengamatan, sedangkan lensa okuler adalah
lensa yang dekat kemata, pembesaran mikroskop yaitu karena mikroskop tersusun
atas dua lensa, maka pembesaran total sama dengan hasil kali dari kedua
pembesaran itu (Yusa, 2009). Pergerakan bakteri berdasarkan mekanisme gerak
bakteri dapat didasari oleh ada atau tidaknya alat gerak.
pergerakan bakteri dapat digolongkan dalam bakteri yang bersifat motil dan
bersifat non motil bakteri motil mempunyai alat gerak berupa flagel, karena
ukurannya yang kecil maka terkadang flagel tidak dapat dilihat dengan mikroskop.
Flagel bergerak dengan cara memutar. Untuk yang tidak memiliki alat gerak
umumnya bergerak dengan cara menggelinding (meluncur) dan akan bergerak bila
ada kontak terhadap benda padat (Ratna, 2001). Orang yang pertamakali menemukan
pewarnaan bakteri adalah Christian Gram sehingga sampai saat ini dikenal dengan
pewarnaan gram (gram staining). Bakteri gram positif adalah golongan bakteri
yang dapat menahan persenyawaan yang disebut iodine dye complex yaitu
persenyawaan yang terbentuk dari kalium iodide dan iod dengan zat warna Kristal
violet atau gantian lembayung pada waktu dicuci dengan alcohol 95%. Bakteri
gram negative adalah golongan bakteri yang melepaskan persenyawaan tersebut
ketika dicuci dengan alcohol. Identifikasi jenis bakteri dari pewarnaan gram
ini yaitu jenis bakteri gram negative yaitu berwarna ungu dan bakteri gram
negative berwarna merah (Yulfizar, 2013). Struktur dan sifat-sifatnya yang khas begitupula dengan
bakteri, bakteri yang hidup hampir tidak
berwarna dan kontras dengan air dimana sel-sel bakteri tersebut disuspensikan.
Salah satu cara untuk mengamati bentuk sel bakteri sehingga mudah untuk
diidentifikasi ialah dengan metode pengecetan atau pewarnaan. Hal tersebut juga
berfungsi untuk mengetahui sifat fisiologisnya yaitu mengetahui reaksi dinding
sel bakteri melalui serangkaian pengecatan (Jimmo, 2008).
Agar
mampu menggunakan alat mikroskop untuk melakukan analisisis pergerakan bakteri
dalam metode tetes gantung dan
mengetahui jenis bakteri dengan metode pewarnaan gram.
METODELOGI
Penggunaan
Alat Mikroskop Cahaya
Bahan
Bawang
merah, rambut janggut, garam.
Alat
Seperangkat
mikroskop, kapas, pisau / cutter.
Disiapkan
suatu alat mikroskop cahaya dengan pemamfaatan listrik sebagai sumber cahaya.
Terlebih dahulu pastikan alat telah tersambung dengan saluran listri kemudian
dekan tombol on-off dari off menjadi on. Kemudian atur cahaya pada diafragma
sesuai dengan kebutuhan, turunkan meja benda dengan menggunakan pengatur kasar,
kemudian letakkan sampel (sayatan bawang, rambut janggut, dan garam secara
bergantian) pada kaca preparasi, yang
kemudian kaca tersebut ditaruh pada meja benda, dan di jepit dengan penjepit
objek. Naikkan meja benda dengan pengatur kasar (makrometer) jika dianggap
sudah cukup jarak antara lensa objektif dengan objek. Selanjutnya dilihat hasil
melalui lensa okuler dan naik turunkan pengatur halus (micrometer) sehingga
dilihat hasil yang jelas dan tajam. Ganti perbesaran bayangan sesuai dengan
yang di inginkan dengan cara memutar revolver.
Analisis
Mikroba Secara Mikroskopis (Tetes Gantung)
Bahan
Air
comberan
Alat
Seperangkat
mikroskop cahaya, kawat ose, api spirtus, counting chamber, vaselin, kapas
Dibersihkan
kaca alas berlekuk dan kaca penutup dengan menggunakan kapas yang dibasahi
dengan methanol, kemudian dikeringkan diatas nyala api Bunsen, bagian pinggir
lekukan kaca diberikan vaselin dengan
posisi 4 titik. Diambil susvensi yang kemudian diteteskan bakteri dengan
menggunkan kawat ose yang telah dipijarkan pada tengah cover glass. Kemudian
ditutup dengan menggunakan kaca penutup sesegera mungkin dan ditekan agar
posisi cairan susvensi tepat berada ditengah chamber. Diangkat chamber tersebut
dengan posisi horizontal kemeja objek pada mikroskop. Selanjutnya diamati
dengan menggun akan mikroskop pada perbesaran 100 kali.
Pewarnaan
Gram
Bahan
Sampel
bakteri, Kristal violet, Lugol, Alkohol, Aquadest, safarin/funchsin, minyak
imersi.
Alat
Seperangkat
alat mikroskop, kawat ose, api spirtus, kapas, kertas hisap, pipet tetes gelas
kimia (wadah pembuangan larutam)
Dibersihkan
kaca alas menggunakan etanol yang kemudian dipanaskan (fiksasi), kemudiana
diambil sampel bakteri yang telah ditanam dengan menggunakan kawat ose yang
telah dipanaskan dan dengan cara yang steril. Tanam bakteri pada kaca alas
dengan cara ditorehkan searah jarum jam. Selanjutnya difiksasi di atas nyala
api. Selanjutnya ditetesi Kristal violet yang didiamkan selama 3 menit dan
kembali dihilangkan, selanjutnya di tetesi dengan menggunakan lugol dan
didiamkan selama satu menit kemudian larutan dibuang, kemudian dicuci dengan
menggunakan alcohol dan air aquadest. Selanjutnya ditetesi dengan larutan
safarin/fuchsin yang didiamkan selama 3 menit dan kembali dibuang dan
dikeringkan dengan menggunakan kertas hisap selanjutnya ditetesi minyak imersi dan
diamati dengan menggunakan alat mikroskop dengan perbesaran 100 kali.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
Pengenalan Alat
Mikroskop
Komponen
Alat Mikroskop |
Fungsi
komponen |
Lensa Okuler |
Untuk melihat objek
melalui lensa |
Lensa Objektif |
Untuk memperjelas gambaran benda, maka diberikanlah minyak
pelumas atau minyak imersi |
Kondensor |
Untuk memusatkan objek atau benda serta memperjelas cahaya
yang dipantulkan oleh cermin |
Diafragma |
Untuk berfungsi mengatur seberapa banyak cahaya yang
digunakan untuk melihat objek pada preparat |
Cermin |
Untuk
menerima dan mematulkan cahaya kearah preparat agar objek yang sedang diamati
bisa terlihat jelas. |
Revolver |
Untuk
mengatur seberapa banyak perbesaran lensa yang diinginkan |
Tabung mikroskop |
Sebagai penghubung antara lensa objektif dan lensa okuler
pada mikroskop |
Lengan mikroskop |
Untuk memberi kenyaman bagi pengamat saat menggunakan
mikroskop. |
Meja objek |
Sebagai tempat objek atau preparat diletakkan |
Makrometer |
Untuk menaikkan atau menurunkan tabung mikroskop secara
cepat dengan tujuan memperjelas gambaran pada objek |
Micrometer |
Untuk
menaikkan atau menurunkan tabung mikroskop secara lambat dengan tujuan
memperjelas gambaran pada objek |
Kaki mikroskop |
Untuk
menopang secara keseluruhan dan sebagai penyangga saat mikroskop akan
dipindahkan |
Sendi inklinasi |
Sebagai
pengatur sudut atau tegaknya mikroskop. |
Sel / Jaringan Yang Diamati
Sampel |
Hasil
Analisa (Bentuk sel / jaringan) |
Bawang merah |
Berbentuk
jarring-jaring |
Rambut janggut |
Garis hitam permukaan
rambut yang rata |
NaCl |
Berbentuk Kristal
bertumpuk |
Analisis Mikroba Secara
Mikroskopis (Tetes Gantung)
Sampel |
Gerakan
Bakteri |
Bentuk
bakteri |
Air comberan |
Berpindah pindah
dengan cepat |
Cocus bergumpal |
Pewarnaan Gram
Sampel
|
Bentuk
|
Warna
|
Jenis
|
Bakteri dari daging |
Bacil |
Ungu |
Gram positive |
Mikroskop
merupakan suatu alat yang digunakan untuk melihat benda yang berukuran sangat
kecil termasuk bagian jaringan sel suatu makhluk hidup, secara umum berdasarkan
sumber energy yang dimanfaatkan terdapat dua jenis mikroskop yaitu mikroskop
cahaya dan mikroskop dan mikroskop elektron. Adapun yang digunakan yaitu
mikroskop cahaya, sesuai dengan namanya mikroskop cahaya menggunakan cahaya
sebagai sumber energy untuk memperbesar bayangan objek. Mikroskop cahaya
memiliki 3 lensa objektif dengan masing-masing perbesaran yaitu lemah (4 sampai
10 kali), sedang (40 kali), kuat (100 kali), dan lensa okuler perbesaran 10.
Jadi pembesaran maksimum 1000 kali dari ukuran yang sebenarnya (perhitungan
perbesaran bayangan yaitu perbesaran lensa okuler dikali dengan pembesaran
lensa objektif). Mikroskop cahaya ada yang memiliki 1 lensa okuler da nada yang
memiliki 2 lensa okuler. Dan yang digunakan yaitu mikroskop cahaya dengan 2
lensa okuler, dengan komponennya yaitu dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian
obtik (lensa okuler, lensa objektif, kondensor, diafragma, dan cermin) dan
bagian mekanik (revolver, tabung mikroskop, lengan mikroskop, meja objek /
benda, micrometer, makrometer, kaki mikroskop dan sendi iklinasi). Analisa
jaringan pada sampel bawang, rambut janggut dan garam yaitu dengan terlebih
dahulu kaca alas / preparasi di sterilkan dengan menggunakan etanol. Yang
kemudian di lihat dengan menggunakan mikroskop cahaya binokuler (2 lensa
okuler) masing-masing dengan perbesaran 100 kali. Pada analisa bawang tampak
bentuk sel-sel penyusunnya, pada garam tampak jaringan dan pada rambut janggut
tampak permukaan rambut janggut tersebut.
Pewarnaan
bakteri hidup dilakukan dengan menggunakan bahan warna yang tidak toksik tetapi
jarang dikerjakan karena bakteri akan sukar menyerap warna. Pewarnaan bakteri
hidup dilakukan untuk melihat pergerkan bakteri, serta pemeriksaannya dilakukan
dengan menggunakan tetes gantung (hanging drop). Pada percobaan tetes gantung yang
dilakukan yaitu tanpa menggunakan
pewarna apapun, melainkan hanya diteteskan sampel air comberan pada bulatan
counting chamber yang telah dibersihkan terlebih dahulu menggunakan larutan
etanol dan telah diolesi dengan menggunakan vaselin. Yang kemudian di tutup
dengan penutup counting chamber yang bertujuan agar cairan tetap berada
ditengah bulatan alat dan tidak terkontaminasi. Yang selanjutnya di analisa
menggunakan mikroskop cahaya, terlihat bakteri yang berbentuk coccus yang
bergerak dalam keadaan bergerombol berwarna hijau transparan tanpa terlihat
alat geraknya dengan perbesaran 100 kali pada lensa mikroskop.
Pewarnaan bakteri yang telah dimatikan disebut fixed state.
Pewarnaan bakteri mati bertujuan untuk melihat struktur luar bahkan struktur
dalam bakteri, memperjelas ukuran bakteri dan melihat reaksi bakteri terhadap
pewarna yang diberikan sehingga dapat diketahui sifat-sifat fisik dan kimia
bakteri tersebut. Teknik pewarnaan bakteri dibagi menjadi 4 macam: pewarnaan
sederhana, pewarnaan negative, pewarnaan diferensial dan pewarnaan structural.
Pewarnaan differensial mencakup pewarnaan gram dan pewarnaan tahan asam.
Pewarnaan gram digunakan untuk membedakan bakteri gram negative dan bakteri
gram positif, pewarnaan gram menggunakan pewarna utama Kristal violet dan
pewarna tandingan safranin / funchsin. Berdasarkan pad akemampuannya untuk
menahan pewarna primer (Kristal ungu) atau kehilangan warna primer dan menerima
warna tandingan (safranin). Bakteri gram positif menunjukan warna biru atau
ungu dengan pewarnaan ini, sedangkan bakteri gram negative menunjukkan warna
merah / merah mudaJenis gram ini dapat
diidentifikasi dengan warna yang dihasilkan saat dilihat dengan menggunakn
mikroskop dari hasil analisa yaitu jenis gram negative yang berbentuk bacil
pendek. Dimana jenis bakteri ini mampu menyerap warna Kristal violet. Dari
hasil analisa pada bakteri yang terkandung pada daging ayam yaitu jenis gram
positif karena warna yang diserap yaitu dari Kristal violet dan tetap bertahan
setelah cuci dan di berikan pewarna pembanding yang dilihat pada mikroskop dengan
perbesaran 100 kali.
KESIMPULAN
Jadi mikroskop cahaya dapat digunakan untuk melihat jaringan/sel pada suatu benda makhuk hidup begitupun pada bakteri, mampu memperjelas bentuk bakteri dan untuk menentukan jenis bakteri dengan metode pewarnaan gram. Pada pewarnaan gram teridentifikasi jenis gram positif karena warna bakteri yang terlihat berwarna ungu.
DAFTAR
PUSTAKA
Hadiutomo,
Ratna. 1988. Dasar-dasar Mikrobiologi. Jakarta : UI Press
Yulvizar, C. 2013. Isolasi dan
Identifikasi Bakteri Probiotik pada Rastrelliger Sp. Jurnal Biospesis. 6: (2) :
1 – 7
Yusa, dkk. 2009. IPA (Biologi, Kimia, Fisika). Jakarta : Grafindo Media
LAMPIRAN
Jaringan pada Garam
Gram positive (pewarnaan gram)
Mikroskop cahaya 1 lensa okuler
Tidak ada komentar:
Posting Komentar