Tampilkan postingan dengan label Analisis tetes gantung Pewarnaan Gram dan Analisis Sel Suatu Benda Penggunaan Mikroskop dalam analisis. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Analisis tetes gantung Pewarnaan Gram dan Analisis Sel Suatu Benda Penggunaan Mikroskop dalam analisis. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 24 April 2021

ANALISIS TETES GANTUNG, PEWARNAAN GRAM DAN ANALISA SEL SUATU BENDA MENGGUNAKAN MIKROSKOP

 ANALISIS TETES GANTUNG, PEWARNAAN GRAM DAN ANALISA SEL SUATU BENDA MENGGUNAKAN MIKROSKOP
Mini Lastrin   (2015002010)
Agrin Ferdian Pradana, Dian Sasvira dan Gita angelia
Sekolah Tinggi Analis Kimi (STAK Cilegon)

 

ABSTRACT

A microscope is a tool used to see and object that can not be seen with the visible because of the objective and ocular lens that can enlarge the shadow of the object 40,100 to 1000 magnification times, the microscope utilization is used to see the bacteria as used that is with the hanging drop technique to see the movement of bacteria by way of bacteria samples dripped on the sphere counting space then covered with glass cover then observed with a microscope with an objective lens magnification 100 times.   Gram stain is to know the type of gram-negative by way of culture smeared on sterile base glass and then dripped violet crystal (silenced 3 minutes), lugol solution (silenced 1 minute), the dye from the preparation washed with 95% alcohol and air then added safaris / fuchsin dye (sterilized 3 minutes) which is then washed, dried, fixed and spilled oil immersion then reviewed with a microscope at an objective lens magnification 100 times will be seen gram positive bacteria (purple color) or gram negative (pink). So the microscope is very important to help human see the movement of bacteria and types of gram-negative and gram-positive bacteria.

Keywords: Microscope, hanging drops and gram staining


PENDAHULUAN

Mikroskop adalah salah satu alat optic yang digunakan untuk melihat benda-benda berukuran mikro yang mampu menghasilkan perbesaran hingga ratusan kali, sebuah mikroskop terdiri atas dua lensa cembung, yaitu lensa ojektif dan lensa okuler. Lensa objektif adalah lensa yang ditempatkan dekat ke objek pengamatan, sedangkan lensa okuler adalah lensa yang dekat kemata, pembesaran mikroskop yaitu karena mikroskop tersusun atas dua lensa, maka pembesaran total sama dengan hasil kali dari kedua pembesaran itu (Yusa, 2009). Pergerakan bakteri berdasarkan mekanisme gerak bakteri dapat didasari oleh ada atau tidaknya alat gerak. pergerakan bakteri dapat digolongkan dalam bakteri yang bersifat motil dan bersifat non motil bakteri motil mempunyai alat gerak berupa flagel, karena ukurannya yang kecil maka terkadang flagel      tidak dapat dilihat dengan mikroskop. Flagel bergerak dengan cara memutar. Untuk yang tidak memiliki alat gerak umumnya bergerak dengan cara menggelinding (meluncur) dan akan bergerak bila ada kontak terhadap benda padat (Ratna, 2001). Orang yang pertamakali menemukan pewarnaan bakteri adalah Christian Gram sehingga sampai saat ini dikenal dengan pewarnaan gram (gram staining). Bakteri gram positif adalah golongan bakteri yang dapat menahan persenyawaan yang disebut iodine dye complex yaitu persenyawaan yang terbentuk dari kalium iodide dan iod dengan zat warna Kristal violet atau gantian lembayung pada waktu dicuci dengan alcohol 95%. Bakteri gram negative adalah golongan bakteri yang melepaskan persenyawaan tersebut ketika dicuci dengan alcohol. Identifikasi jenis bakteri dari pewarnaan gram ini yaitu jenis bakteri gram negative yaitu berwarna ungu dan bakteri gram negative berwarna merah (Yulfizar, 2013). Struktur dan sifat-sifatnya yang khas begitupula dengan bakteri,  bakteri yang hidup hampir tidak berwarna dan kontras dengan air dimana sel-sel bakteri tersebut disuspensikan. Salah satu cara untuk mengamati bentuk sel bakteri sehingga mudah untuk diidentifikasi ialah dengan metode pengecetan atau pewarnaan. Hal tersebut juga berfungsi untuk mengetahui sifat fisiologisnya yaitu mengetahui reaksi dinding sel bakteri melalui serangkaian pengecatan (Jimmo, 2008).

Agar mampu menggunakan alat mikroskop untuk melakukan analisisis pergerakan bakteri dalam metode tetes gantung  dan mengetahui jenis bakteri dengan metode pewarnaan gram.

 

METODELOGI

Penggunaan Alat Mikroskop Cahaya

Bahan

Bawang merah, rambut janggut, garam.

Alat

Seperangkat mikroskop, kapas, pisau / cutter.

Disiapkan suatu alat mikroskop cahaya dengan pemamfaatan listrik sebagai sumber cahaya. Terlebih dahulu pastikan alat telah tersambung dengan saluran listri kemudian dekan tombol on-off dari off menjadi on. Kemudian atur cahaya pada diafragma sesuai dengan kebutuhan, turunkan meja benda dengan menggunakan pengatur kasar, kemudian letakkan sampel (sayatan bawang, rambut janggut, dan garam secara bergantian)  pada kaca preparasi, yang kemudian kaca tersebut ditaruh pada meja benda, dan di jepit dengan penjepit objek. Naikkan meja benda dengan pengatur kasar (makrometer) jika dianggap sudah cukup jarak antara lensa objektif dengan objek. Selanjutnya dilihat hasil melalui lensa okuler dan naik turunkan pengatur halus (micrometer) sehingga dilihat hasil yang jelas dan tajam. Ganti perbesaran bayangan sesuai dengan yang di inginkan dengan cara memutar revolver.

Analisis Mikroba Secara Mikroskopis (Tetes Gantung)

Bahan

Air comberan

Alat

Seperangkat mikroskop cahaya, kawat ose, api spirtus, counting chamber, vaselin, kapas

Dibersihkan kaca alas berlekuk dan kaca penutup dengan menggunakan kapas yang dibasahi dengan methanol, kemudian dikeringkan diatas nyala api Bunsen, bagian pinggir lekukan kaca diberikan vaselin dengan  posisi 4 titik. Diambil susvensi yang kemudian diteteskan bakteri dengan menggunkan kawat ose yang telah dipijarkan pada tengah cover glass. Kemudian ditutup dengan menggunakan kaca penutup sesegera mungkin dan ditekan agar posisi cairan susvensi tepat berada ditengah chamber. Diangkat chamber tersebut dengan posisi horizontal kemeja objek pada mikroskop. Selanjutnya diamati dengan menggun akan mikroskop pada perbesaran 100 kali.

Pewarnaan Gram

Bahan

Sampel bakteri, Kristal violet, Lugol, Alkohol, Aquadest, safarin/funchsin, minyak imersi.

Alat

Seperangkat alat mikroskop, kawat ose, api spirtus, kapas, kertas hisap, pipet tetes gelas kimia (wadah pembuangan larutam)

Dibersihkan kaca alas menggunakan etanol yang kemudian dipanaskan (fiksasi), kemudiana diambil sampel bakteri yang telah ditanam dengan menggunakan kawat ose yang telah dipanaskan dan dengan cara yang steril. Tanam bakteri pada kaca alas dengan cara ditorehkan searah jarum jam. Selanjutnya difiksasi di atas nyala api. Selanjutnya ditetesi Kristal violet yang didiamkan selama 3 menit dan kembali dihilangkan, selanjutnya di tetesi dengan menggunakan lugol dan didiamkan selama satu menit kemudian larutan dibuang, kemudian dicuci dengan menggunakan alcohol dan air aquadest. Selanjutnya ditetesi dengan larutan safarin/fuchsin yang didiamkan selama 3 menit dan kembali dibuang dan dikeringkan dengan menggunakan kertas hisap selanjutnya ditetesi minyak imersi dan diamati dengan menggunakan alat mikroskop dengan perbesaran 100 kali.

 

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengenalan Alat Mikroskop

Komponen Alat Mikroskop

Fungsi komponen

Lensa Okuler

Untuk melihat objek melalui lensa

Lensa Objektif

Untuk memperjelas gambaran benda, maka diberikanlah minyak pelumas atau minyak imersi

Kondensor

Untuk memusatkan objek atau benda serta memperjelas cahaya yang dipantulkan oleh cermin

Diafragma

Untuk berfungsi mengatur seberapa banyak cahaya yang digunakan untuk melihat objek pada preparat

Cermin

Untuk menerima dan mematulkan cahaya kearah preparat agar objek yang sedang diamati bisa terlihat jelas.

Revolver

Untuk mengatur seberapa banyak perbesaran lensa yang diinginkan

Tabung mikroskop

Sebagai penghubung antara lensa objektif dan lensa okuler pada mikroskop

Lengan mikroskop

Untuk memberi kenyaman bagi pengamat saat menggunakan mikroskop.

Meja objek

Sebagai tempat objek atau preparat diletakkan

Makrometer

Untuk menaikkan atau menurunkan tabung mikroskop secara cepat dengan tujuan memperjelas gambaran pada objek

Micrometer

Untuk menaikkan atau menurunkan tabung mikroskop secara lambat dengan tujuan memperjelas gambaran pada objek

Kaki mikroskop

Untuk menopang secara keseluruhan dan sebagai penyangga saat mikroskop akan dipindahkan

Sendi inklinasi

Sebagai pengatur sudut atau tegaknya mikroskop.

 

Sel  / Jaringan Yang Diamati

Sampel

Hasil Analisa (Bentuk sel / jaringan)

Bawang merah

Berbentuk jarring-jaring

Rambut janggut

Garis hitam permukaan rambut yang rata

NaCl

Berbentuk Kristal bertumpuk

 

Analisis Mikroba Secara Mikroskopis (Tetes Gantung)

Sampel

Gerakan Bakteri

Bentuk bakteri

Air comberan

Berpindah pindah dengan cepat

Cocus bergumpal

 

Pewarnaan Gram

Sampel

Bentuk

Warna

Jenis

Bakteri dari daging

Bacil

Ungu

Gram positive

 

Mikroskop merupakan suatu alat yang digunakan untuk melihat benda yang berukuran sangat kecil termasuk bagian jaringan sel suatu makhluk hidup, secara umum berdasarkan sumber energy yang dimanfaatkan terdapat dua jenis mikroskop yaitu mikroskop cahaya dan mikroskop dan mikroskop elektron. Adapun yang digunakan yaitu mikroskop cahaya, sesuai dengan namanya mikroskop cahaya menggunakan cahaya sebagai sumber energy untuk memperbesar bayangan objek. Mikroskop cahaya memiliki 3 lensa objektif dengan masing-masing perbesaran yaitu lemah (4 sampai 10 kali), sedang (40 kali), kuat (100 kali), dan lensa okuler perbesaran 10. Jadi pembesaran maksimum 1000 kali dari ukuran yang sebenarnya (perhitungan perbesaran bayangan yaitu perbesaran lensa okuler dikali dengan pembesaran lensa objektif). Mikroskop cahaya ada yang memiliki 1 lensa okuler da nada yang memiliki 2 lensa okuler. Dan yang digunakan yaitu mikroskop cahaya dengan 2 lensa okuler, dengan komponennya yaitu dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian obtik (lensa okuler, lensa objektif, kondensor, diafragma, dan cermin) dan bagian mekanik (revolver, tabung mikroskop, lengan mikroskop, meja objek / benda, micrometer, makrometer, kaki mikroskop dan sendi iklinasi). Analisa jaringan pada sampel bawang, rambut janggut dan garam yaitu dengan terlebih dahulu kaca alas / preparasi di sterilkan dengan menggunakan etanol. Yang kemudian di lihat dengan menggunakan mikroskop cahaya binokuler (2 lensa okuler) masing-masing dengan perbesaran 100 kali. Pada analisa bawang tampak bentuk sel-sel penyusunnya, pada garam tampak jaringan dan pada rambut janggut tampak permukaan rambut janggut tersebut.

Pewarnaan bakteri hidup dilakukan dengan menggunakan bahan warna yang tidak toksik tetapi jarang dikerjakan karena bakteri akan sukar menyerap warna. Pewarnaan bakteri hidup dilakukan untuk melihat pergerkan bakteri, serta pemeriksaannya dilakukan dengan menggunakan tetes gantung (hanging drop).  Pada percobaan tetes gantung yang dilakukan  yaitu tanpa menggunakan pewarna apapun, melainkan hanya diteteskan sampel air comberan pada bulatan counting chamber yang telah dibersihkan terlebih dahulu menggunakan larutan etanol dan telah diolesi dengan menggunakan vaselin. Yang kemudian di tutup dengan penutup counting chamber yang bertujuan agar cairan tetap berada ditengah bulatan alat dan tidak terkontaminasi. Yang selanjutnya di analisa menggunakan mikroskop cahaya, terlihat bakteri yang berbentuk coccus yang bergerak dalam keadaan bergerombol berwarna hijau transparan tanpa terlihat alat geraknya dengan perbesaran 100 kali pada lensa mikroskop.

Pewarnaan bakteri yang telah dimatikan disebut fixed state. Pewarnaan bakteri mati bertujuan untuk melihat struktur luar bahkan struktur dalam bakteri, memperjelas ukuran bakteri dan melihat reaksi bakteri terhadap pewarna yang diberikan sehingga dapat diketahui sifat-sifat fisik dan kimia bakteri tersebut. Teknik pewarnaan bakteri dibagi menjadi 4 macam: pewarnaan sederhana, pewarnaan negative, pewarnaan diferensial dan pewarnaan structural. Pewarnaan differensial mencakup pewarnaan gram dan pewarnaan tahan asam. Pewarnaan gram digunakan untuk membedakan bakteri gram negative dan bakteri gram positif, pewarnaan gram menggunakan pewarna utama Kristal violet dan pewarna tandingan safranin / funchsin. Berdasarkan pad akemampuannya untuk menahan pewarna primer (Kristal ungu) atau kehilangan warna primer dan menerima warna tandingan (safranin). Bakteri gram positif menunjukan warna biru atau ungu dengan pewarnaan ini, sedangkan bakteri gram negative menunjukkan warna merah / merah mudaJenis  gram ini dapat diidentifikasi dengan warna yang dihasilkan saat dilihat dengan menggunakn mikroskop dari hasil analisa yaitu jenis gram negative yang berbentuk bacil pendek. Dimana jenis bakteri ini mampu menyerap warna Kristal violet. Dari hasil analisa pada bakteri yang terkandung pada daging ayam yaitu jenis gram positif karena warna yang diserap yaitu dari Kristal violet dan tetap bertahan setelah cuci dan di berikan pewarna pembanding yang dilihat pada mikroskop dengan perbesaran 100 kali.

 

KESIMPULAN

Jadi mikroskop cahaya dapat digunakan untuk melihat jaringan/sel pada suatu benda makhuk hidup begitupun pada bakteri, mampu memperjelas bentuk bakteri dan untuk menentukan jenis bakteri dengan metode pewarnaan gram. Pada pewarnaan gram teridentifikasi jenis gram positif karena warna bakteri yang terlihat berwarna ungu.


DAFTAR PUSTAKA

Hadiutomo, Ratna. 1988. Dasar-dasar Mikrobiologi. Jakarta : UI Press

Yulvizar, C. 2013. Isolasi dan Identifikasi Bakteri Probiotik pada Rastrelliger Sp. Jurnal Biospesis. 6: (2) : 1 – 7

Yusa, dkk. 2009. IPA (Biologi, Kimia, Fisika). Jakarta : Grafindo Media


LAMPIRAN


Jaringan pada Garam  

                                   

Gram positive (pewarnaan gram)



(A) Sel kulit bawang Bagian Kulit  




(B) Sel kulit bawang bagian batang



  
 Bentuk rambut Janggut 

             

Mikroskop cahaya 1 lensa okuler

Cara Menggunakan MS. Access Bagi Pemula

Pengertian Tabel, Field Dan Record Seperti kita ketahui bahwa Database merupaka kumpulan dari beberapa tabel yang terintegrasi menjadi sat...